Hemodilusi Hipervolemik (HHD) sebagai Tatalaksana Perioperatif pada Pasien Plasenta Previa dengan Suspek Plasenta Akreta
Abstract
Perdarahan baik sebelum persalinan (antepartum) maupun setelah persalinan (postpartum) masih memegang predikat utama kematian perinatal dan morbiditas maternal di seluruh dunia. Plasenta previa merupakan salah satu jenis dari pendarahan antepartum. Pada beberapa kasus, plasenta previa dapat disertai dengan plasenta akreta yang dapat memperberat kondisi pendarahan yang terjadi. Manajemen multidisiplin dan holistik hingga memperhatikan kehilangan cairan pasien penting dalam tatalaksana perioperatif pada kasus ini. Pendekatan alternatif yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi pendarahan ialah hemodilusi, baik secara normovolemik (ANH) maupun hipervolemik (HHD). Laporan kasus ini melaporkan seorang pasien wanita berusia 31 tahun dengan diagnosis Plasenta previa totalis dengan suspek plasenta akreta dan direncanakan seksio sesarea dan histerektomi. Prosedur HHD dilakukan sebagai strategi konservasi darah dengan jumlah cairan sebanyak 2500 ml. Pemeriksaan fisik menunjukkan tekanan darah 116/83 mmHg, nadi 90 kali/menit, dan SpO2 97% room air. Pada pemeriksaan pre-operatif, kadar hemoglobin dari pasien sebesar 10,2 g/dL dengan hematokrit sebesar 30,9%. Setelah dilusi, kadar hemoglobin dari pasien 8 g/dL dengan hematokrit 24,9%. Durante operasi, kadar hemoglobin 3,1 g/dL dan hematokrit 10%. Pasien diberikan transfusi packed red cell (PRC) sebanyak 960 cc. Pasca operasi, hemoglobin naik menjadi 9,9 g/dL dan hematokrit 29,1%. Jumlah pendarahan total sebanyak 7000 cc. Pada kasus ini, strategi konservasi darah dengan hemodilusi hipervolemik efektif dalam menurunkan risiko diperlukannya transfusi darah berlebih serta tidak memengaruhi kondisi hemodinamik secara signifikan sehingga dapat menjadi pilihan alternatif manajemen pendarahan perioperatif. Namun, dengan tetap mewaspadai efek samping yang berpotensi timbul mulai dari anemia akut hingga hypervolemia
Downloads
References
Giordano R, Cacciatore A, Cignini P, Vigna R, and Romano M, et al. Antepartum haemorrhage. J Prenat Med. 2010; 4(1): 12–16.
Wormer KC, Jamil RT, Bryant SB. Acute postpartum hemorrhage. StatPearls 2019. Tersedia dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499988/.
Oyelese Y, Smulian JC. Smulian. Placenta previa, placenta accreta, and vasa previa. Obstet Gynecol. 2006; 107(4):927–41.
Bernischke K, Kaufmann P, Baergen R. Pathology of the human placenta. 4th edition. New-York. Springer. 2000.
Kim JL, Park JH, Han SB, Cho IY, Jang KM. Allogeneic blood transfusion is a significant risk factor for surgical-site infection following total hip and knee arthroplasty: a meta-analysis. J Arthroplasty. 2017;32(1):320–25.
Fanniyah, Hartono R. Hypervolemic hemodilution as a management during predicted massive bleeding sectio caesarea in placenta accreta patient. J Anaesthesia and Pain. 2022; 3(1): 13–16.
Crane JM, Van den Hof MC, Dodds L, Armson BA, Liston R. Maternal complications with placenta previa. Am J Perinatol. 2000;17(2):101–5.
O’Brien JM, Barton JR, Donaldson ES. The management of placenta percreta: conservative and operative strategies. Am J Obstet Gynecol. 1996; 175(6):1632–8.
Jabre P, Combes X, Lapostolle F, Dhaouadi M, Ricard-Hibon A, Vivien B, et al. Etomidate versus ketamine for rapid sequence intubation in acutely ill patients: a multicentre randomised controlled trial. Lancet. 2009; 25;374(9686):293–300.
Rac MW, Dashe JS, Wells CE, Moschos E, McIntire DD, Twickler DM. Ultrasound predictors of placental invasion: the Placenta Accreta Index. Am J Obstet Gynecol. 2015; ;212(3):343.e1–7.
Chestnut D, Wong C, Tsen L, Ngan Kee WD, Beilin Y, Mhyre J, et al. Chestnut's obstetric anesthesia: principles and practice e-book. 6th Edition Elsevier Health Sciences. 2014.
Rouwborst A, van Woerkens EC, van Daele M, Tenbrinck R. Acute hypervolaemic haemodilution to avoid blood transfusion during major surgery. Lancet. 1990 ;336(8726):1295–7.
Fatma S, Akinci SB, Celiker V, Aypar U. The effect of acute normovolemic hemodilution and acute hypervolemic hemodilution on coagulation and allogeneic transfusion. Saudi Med J. 2005;26(5):792–8.
Bready LL, Noorily, SH, Dillman D. Decision making in anesthesiology. 4th Mosby. 2007.
Enalghy KM, Nasr IE, Kamal EM. Acute hypervolemic hemodilution combined with controlled hypotension to minimize blood loss during operations of spine fusion: remifentanil versus magnesium sulfate. Ain-Shams Journal of Anesthesiology. 2021;13(51): 1–10.
Ruswan D, Kristanto, Eko S. Autologus normovolemic and hypervolemic hemodilution during surgery using 6% dextran 70 and lactated ringer solution: impact on mean arterial pressure, heart rate, hemoglobin and hematocrite (A preliminary study). Med J Indones. 2006; 15(4): 246–250.
Copyright (c) 2023 Bagas Dyakso Darmojo, Ruddi Hartono

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.












Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia